Menristekdikti : Mahasiswa Harus Kuasai “Coding dan Mentoring”
portalaktual.com Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad
Nasir menyebut, ada 3 perkara yang wajib dikuasai mahasiswa/i semua
jurusan di Indonesia. Yakni menguasai Bahasa Inggris, “Coding” dan
“Mentoring”.
Dengan modal tersebut, mahasiswa bisa bersaing di era disruptif. Kualitas SDM ditingkatkan dan mampu meningkatkan akses relevansi. “Saya ingin SDM di Indonesia punya keterampilan tenaga kerja yang dapat menguasai teknologi digital supaya dapat bersaing di kelas dunia,” kata Menteri Nasir saat melakukan orasi ilmiah pada Dies Natalis ke-63 Universitas Katolik Parahyangan (Unpar).
Ia menambahkan, pembangunan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek), merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam membangun peradaban bangsa. Selain itu, Iptek dan Pendidikan Tinggi harus dalam daya saing yang baik. “Bila ingin menjadi universitas level internasional, tidak perlu besar dulu, bahkan bisa mulai dari yang kecil,” papar Nasir.
Indeks daya saing Indonesia menurut Global Competiveness Index (GCI) 2017-2018 berada di ranking ke-36 dari 137 negara. “Pembangunan infrastruktur, kenaikan inflasi, dan pertumbuhan ekonomi menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing Indonesia,” tuturnya
Dengan modal tersebut, mahasiswa bisa bersaing di era disruptif. Kualitas SDM ditingkatkan dan mampu meningkatkan akses relevansi. “Saya ingin SDM di Indonesia punya keterampilan tenaga kerja yang dapat menguasai teknologi digital supaya dapat bersaing di kelas dunia,” kata Menteri Nasir saat melakukan orasi ilmiah pada Dies Natalis ke-63 Universitas Katolik Parahyangan (Unpar).
Ia menambahkan, pembangunan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek), merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam membangun peradaban bangsa. Selain itu, Iptek dan Pendidikan Tinggi harus dalam daya saing yang baik. “Bila ingin menjadi universitas level internasional, tidak perlu besar dulu, bahkan bisa mulai dari yang kecil,” papar Nasir.
Indeks daya saing Indonesia menurut Global Competiveness Index (GCI) 2017-2018 berada di ranking ke-36 dari 137 negara. “Pembangunan infrastruktur, kenaikan inflasi, dan pertumbuhan ekonomi menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing Indonesia,” tuturnya
Komentar
Posting Komentar